Menilik Saung Alkesa di Bantaran Sungai Ciliwung Kota Bogor, Tempat Wisata Berkonsep Edukasi

saung-alkesa

Bantaran sungai Ciliwung yang berlokasi di Kawasan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, disulap warga menjadi tempat wisata serta edukasi.

Warga mengubah lahan yang luasnya tidak terlalu lebar menjadi sebuah saung pondokan yang diberi nama ‘Saung Alkesa’.

Saung Alkesa ini merupakan tempat wisata terbuka yang di dalamnya hanya ada satu saung untuk berteduh.

Namun, dibalik kesederhanaannya ini, Saung Alkesa merupakan saung penuh edukasi yang tercipta atas inisiatif warga.

Siapapun boleh berkunjung ke saung yang juga lokasinya hanya berjarak sekira 5 meter ke aliran sungai Ciliwung.

“Jadi Saung Alkesa itu sebenarnya menjadi ruang publik. Siapapun boleh bermain kesini. Katakkanlah untuk belajar. Mau belajar lingkungan dari skala kecil dan belajar tentang sungai,” kata River Defender Ciliwung yang juga Satgas Naturalisasi Ciliwung, Suparno Jumar kepada TribunnewsBogor.com, Sabtu (19/8/2023).

Dari sisi edukasinya, di Saung Alkesa ini terdapat belasan lubang biopori yang dibuat.

Lubang biopori ini sengaja dibuat untuk menunjukan cara menyelesaikan sampah organik sedini mungkin.

Masyarakat yang berkunjung, bisa mempraktikan langsung cara penggunaan lubang ini.

“Di Saung Alkesa ini sudah dibuat lubang biopori. Lubang biopori ini untuk menyelesaikan sampah organik yang kita hasilkan. Itu salah satu dari beberapa pilihan,” jelas Suparno.

Sampah organik ini memang jika dibiarkan bisa menimbulkan masalah.

Masalah yang paling utama adalah aroma bau yang dihasilkan dari sampah itu sendiri.

Lubang Biopori ini bisa meminimalisir hal tersebut.

“Menyelesaikan sampah organik yang dihasilkan. Sampah organik ini bisa menyebabkan masalah ketika tercampur di TPS. Itu sangat menghasilkan bau ketika berceceran. Kemudian yang kedua menyerap air hujan ketika disalur air. Ketiga menyehatkan tanah, menyuburkan, serta keseimbangan. Kenala? Karena di dalam tanah ada makhluk hidup,” tambahnya.

Sisi wisatanya, Saung Alkesa juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk camping.

Di areal tengah saung ini, terdapat lahan yang bisa digunakan untuk satu tenda.

“Wisatanya itu intinya bersenang-senang. Di saung alkesa bisa belajar dengan senang senang. Kemudian bisa belajar dan senang senang sungai. Bisa bermain kano, perahu karet, dan body rafting. Kemudian mencari ikan atau biodeversitas yang ada di sungai,” katanya.

Sisi edukasi dan wisata itu, Suparno menyimpulkan sebagai implementasi kurikulum merdeka belajar.

Para pelajar mulai dari tingkat sekolah menengah, sampai perkuliahan bisa mempraktikan teori yang didapat ketika belajar di dalam ruangan.

“Bisa disimpulkan ini sebagai implementasi kurikulum merdeka. Anak anak bisa belajar disini. Bagamaina teori yang didapat di kampus, sekolah, bisa diaplikasikan disini.
Atau saling melengkapi,” tambahnya.

Namun, ada sedikit tantangan dari pengelolaan saung yang berdiri sejak tahun 2022 ini.

Yakni, soal sisi pengelolaan. Pengelolaan saung ini masih mengandalkan swadaya antar masyarakat yang terlibat.

Sehingga, saung ini masih belum maksimal dari sisi pengelolaannya sendiri.

“Secara pengelolaan belum full. Pengelolaan saung alkesa ini swadaya. Ketika pengelola tidak sibuk bisa ada di saung alkesa ini. Tapi, siapapun boleh datang kesini dan bermain disini,” tandasnya.



Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Menilik Saung Alkesa di Bantaran Sungai Ciliwung Kota Bogor, Tempat Wisata Berkonsep Edukasi  , https://bogor.tribunnews.com/2023/08/19/menilik-saung-alkesa-di-bantaran-sungai-ciliwung-kota-bogor-tempat-wisata-berkonsep-edukasi.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Tsaniyah Faidah

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these